Pages

Selasa, 07 November 2017

MESIN WAKTU

MESIN WAKTU
" Mengenalmu bagaikan membaca sebuah buku tebal tak pernah habis kubaca, begitu juga saat aku mulai mengenalmu, mendekati dan akhirnya mencintaimu "
Dan ternyata rasa ini bukan tentang bagaimana kita berlari sekencang angin untuk meraih tujuan pada titik yang ingin diraIh pertemuanku, tapi bagaimana aku dan kamu bisa menikmati ditiap detik tikungan, tanjakan, naik turun bahkan pasang surutnya kehidupan.
Seperti mesin waktu, aku selalu saja ingin berpindah tempat dan beranjak agar ruangku tak penuh sesak. Meski selalu sempat aku jengah.
Sendiriku bukan berlari, atau bahkan menghindar
Sendiriku selalu berselimutkan doa-doa kepada semesta dan menyelipkan namamu diantara puja-puja terbaik.
Dan tak akan pernah ku beritakan, karena tak akan pernah habis doa ini untukmu.
Aku memangkas waktu
Aku mengejar waktu
Oh Tuhan
Kesendirian ini memanggil memori, dan kembali aku memutar lagu-lagu kenangan mengingat sepanjang jalan yang pernah aku dan kamu tempuh.
Sampai terkadang sempat kamu membuat aku menangis, pada titik rindu yang sering tak terjemah.
Karena jarakmu
Karena waktumu terlalu disekat didinding yang tebal,
Kekonyolanku adala aku terlalu cemburu dan terkadang melakukan hal bodoh.
Dan sungguh aku mencintaimu ketika akhirnya akupun sadar kita sama-sama mencintai kata-kata, aksara-aksara untuk saling membagi cerita.

Seketik doa itu menyebut namamu, yakinlah ini RINDU YANG PALING HEBAT.
~Petruk Gandrung II

2 komentar: